Monitor
adalah salah satu bagian dari komputer yang paling penting. Tanpa
adanya monitor, maka kita tidak mungkin bisa mengoperasionalkan komputer
dengan baik. Bayangkan saja apabila kita harus mengetik tanpa harus
menggunakan monitor, tentu akan sangat sulit bagi kita untuk memastikan
bahwa ketikan kita sudah benar. Sangat sulit pula bagi kita untuk
mengerjakan pekerjaan lainnya seperti misalnya mengedit foto, mengedit
video, dan berbagai macam pekerjaan lainnya yang pada prinsipnya
membutuhkan visualisasi agar kita bisa memastikan bahwa apa yang kita
kerjakan itu sudah benar. Itulah pentingnya fungsi monitor LCD dan jenis-jenis yang lain.
Oleh
karena itulah, salah satu hal yang perlu kita ketahui adalah mengenai
apa saja jenis jenis monitor yang ada di luar sana, sehingga kita bisa
mengetahui jenis monitor apakah yang tepat untuk kebutuhan kita.
Layaknya jenis-jenis printer, ada banyak jenis monitor di luar sana yang
mungkin belum seluruhnya pernah kamu gunakan atau kamu ketahui. Dengan
mempelajari jenis jenis monitor inilah, kamu bisa mempelajari atau
mengetahui mana monitor yang mungkin paling tepat untuk digunakan
sebagai monitor komputermu di rumah.
Memangnya apa
sajakah jenis jenis monitor itu? Agar kamu tidak tambah penasaran,
berikut ini adalah beberapa jenis monitor yang telah kamu rangkum dari
berbagai macam sumber.
1. Monitor CRT
Buat
kamu yang menggunakan komputer di era sekitar tahun 2000an, maka
monitor yang satu ini pasti sudah sangat familier ditemui. Monitor CRT
sering juga disebut dengan monitor tabung, karena bentuknya yang besar.
Selain itu, sering kali pula disebut dengan monitor cembung karena
layarnya membentuk sebuah cembungan dan tidak datar (pada beberapa
model). Jenis monitor yang satu ini sangat tua dan mungkin banyak
ditemui di komputer-komputer lama atau lawas. Kecenderungannya, monitor
ini sudah tidak lagi dipakai karena teknologinya sudah usang dan sudah
muncul banyak varian seperti monitor LCD, LED, dan lain sebagainya yang
menawarkan kualitas gambar dan portabilitas yang lebih baik.
Monitor
CRT bekerja dengan cara memancarkan sebuah sinar katoda atau elektron
dengan kecepatan tinggi di tabung yang hampa udara. Pancaran sinar
elektron itu akan memantulkan layar yang memiliki sifat berpendar ketika
di kenakan di layar. Pantulan elektron ini akan membentuk pola di layar
sementara sinar katoda akan terus memantulkan layar monitor sesuai
dengan input yang didapatkan dari konversi data digital ke satuan
gelombang elektromagentik. Oleh karena itulah monitor ini menghasilkan
sinar radiasi yang cukup besar.
Keunggulan dari
monitor ini biasanya hanya pada harganya yang murah, sementara
kerugiannya cukup banyak. Beberapa kerugiannya antara lain adalah daya
listrik yang digunakan cukup tinggi, radiasi yang besar sehingga membuat
mata bisa tidak nyaman ketika terlalu banyak melihat monitor ini,
ukuran fisiknya besar dan berat sehingga sulit untuk dipindah-pindah
dengan leluasa.
2. Monitor LCD
Perkembangan
teknologi monitor membawa kita ke monitor generasi LCD, setelah CRT
kadaluarsa. Monitor LCD adalah sebuah monitor yang disusun dengan
memanfaatkan cairan kristal yang bisa memberikan kualitas warna jauh
lebih baik daripada CRT. Pada monitor LCD memiliki varian cahaya yang
lebih banyak dan terdiri dari satuan piksel, atau satu titik kristal
cair yang tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahayanya adalah
lampu neon berwarna putih yang ada di bagian belakang susunan kristal
terebut.
Titik-titik cahaya atau
piksel yang berjumlah sangat banyak, dari ribuan hingga jutaan akan
mengubah tampilan citra yang terlihat di layar. Kutub kristal cair yang
dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan
magnet yang timbul sehingga akan membiarkan beberapa warna saja
diteruskan ke titik kristal tersebut, sehingga muncullah berbagai macam
gambar yang bisa kamu lihat di layar komputermu.
Monitor
LCD memiliki beberapa kelebihan, meliputi kualitas gambar yang lebih
jernih dan tajam, serta lebih nyaman terhadap mata pengguna ketika
digunakan, lebih hemat daya, lebih tipis secara fisik dan lebih mudah
dalam mengatur tampilan layar apabila dibandingkan dengan monitor CRT.
Sementara itu, kekurangan monitor LCD di antaranya adalah sudut
penglihatan yang cenderung terbatas, kedalaman warna yang terbatas dan
juga harga yang relatif lebih mahal apabila dibandingkan dengan CRT.
Apabila monitor LCDmu mengalami masalah, jangan lupa untuk mempelajari
bagaimana cara mengatasinya seperti misalnya mempelajari cara memperbaiki monitor LCD putih.
3. Monitor LED
Monitor
LED dapat dianggap sebagai sebuah monitor yang merupakan hasil
penyempurnaan atau pengembangan dari monitor LCD. Kualitas warnanya
cenderung lebih baik dan juga varian warnanya lebih banyak. Ada berbagai
macam fitur dan fungsi yang lebih canggih apabila dibandingkan dengan
monitor-monitor sebelumnya, seperti misalnya adanya teknologi touch
screen, hemat daya hingga 70% dibandingkan dengan LCD, kerapatan pixel
yang jauh lebih tajam, usia pemakaian yang lebih panjang dan juga
ukurannya lebih slim serta memiliki pencahayaan yang lebih baik
dibandingkan dengan monitor LCD, yang bisa mengalami masalah blank hitam
dan bisa kamu mengatasi dengan cara memperbaiki monitor LCD gelap. Kekurangannya antara lain adalah harganya yang lebih mahal dan sentivitas yang lebih tinggi.
4. Monitor Plasma
Monitor
tipe berikutnya yang mungkin bisa kamu temui adalah monitor jenis
plasma. Monitor ini pada dasarnya berusaha untuk menggabungkan kualitas
gambar LCD yang baik, dengan sudut penglihatan CRT yang luas, sehingga
menghasilkan sebuah monitor ramping yang bisa dilihat dari banyak sudut
pandang.
Kekurangannya adalah tingkat kontras yang
tinggi, yaitu mencapai 10000:1, harganya relatif mahal, konsumsi daya
yang besar dan suhu yang tinggi ketika digunakan serta pixel pitch yang
besar. Cara kerja dari monitor ini memanfaatkan adanya sebuah layar
datar emisif, dengan sumber cahaya dari fosfor yang kemudian akan
melepaskan muatan plasma di antara dua layar datar. Gas yang diemisikan
tidak menghasilkan merkuri. Apabila ada masalah seperti monitor terus
berkedip, jangan lupa untuk mempelajari apa saja penyebab monitor berkedip untuk bisa mengatasinya.
5. Monitor OLED
Jenisj
jenis monitor berikutnya yang bisa digunakan sebagai monitor komputer
adalah monitor OLED atau monitor Organic Light-Emitting Diode. Monitor
ini memanfaatkan adanya sebuah semikonduktor pemancar cahaya yang dibuat
dari lapisan organik. Monitor OLED bisa sangat tipis, hingga mencapai
kurang dari 1mm.
Untuk membuat monitor OLED,
dibutuhkan lapisan kaca yang terbuat dari oksida timah indium sebagai
anoda, lapisan organik dari diamine aromatic, lapisan pemancar cahaya
dari metal kompleks seperti 8-hydroxyquinoline alumunium, dan lapisan
katoda. Lapisan-lapisan tersebut disusun sedemikian rupa hingga akhirnya
membuat sebuah layar. Hasil dari kombinasi berbagai macam lapisan
tersebut mampu menghasilkan kualitas gambar yang sangat tinggi dan
tajam.
Meskipun demikian, monitor ini cenderung
kurang begitu banyak digunakan pada komputer rumahan pada umumnya karena
harganya yang relatif mahal. Kebanyakan jenis monitor yang satu ini
banyak digunakan di telepon pintar. Akan tetapi, tidak menutup
kemungkinan jenis monitor ini akan menjadi pilihan ketika semuanya sudah
terjangkau. Jangan lupa untuk mempelajari penyebab monitor no signal detected apabila kamu mengalaminya untuk mengatasinya ya.
Itulah
beberapa jenis jenis monitor yang bisa kita pelajari. Semoga dengan
beberapa informasi di atas kamu bisa memilih mana monitor yang paling
tepat untuk komputermu di rumah ya.